Liburan Sambil Belajar Sejarah di Museum Asia Afrika

Museum Asia Afrika merupakan sebuah tempat wisata sejarah yang diresmikan oleh Presiden Soeharto tepat tanggal 24 April 1980 silam. Awal mula peresmian museum tersebut karena sebuah peristiwa bersejarah dan besar untuk Bangsa Indonesia yakni dilakukannya Konferensi Asia Afrika mulai tanggal 18 sampai 24 April 1955 silam di Kota Bandung. Konferensi itu sukses menyatukan sikap serta mengatur pedoman kerja sama antar bangsa di Asia Afrika.

Dampak baik dari konferensi tersebut tampak pada masa sesudahnya yaitu sebuah hasil dari jiwa semangat yang kemudian menentukan sejarah dunia. Gagasan membangun museum satu ini berawal dari seseorang yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri kala itu yakni Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H, LL.M. Beliau rupanya terdorong atas keinginan sejumlah pemimpin di Asia Afrika untuk berkunjung ke Kota Bandung.


Lokasi Museum Asia Afrika

Alamat dari Museum Asia Afrika sendiri berada di Jalan Asia Afrika nomor 9, Braga tepatnya Lengkong, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Lokasinya sangat strategis dan mudah diakses pengunjung dari mana saja. Bahkan Anda bisa datang ke sini baik dengan kendaraan pribadi ataupun transportasi umum dan akan sampai tanpa tersesat.


Rute Menuju Museum Asia Afrika

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke destinasi satu ini, bisa berkendara dari arah Terminal Bus Cicaheum. Setelah itu ada baiknya naik bus Kota dengan rute menuju Cicaheum Leuwi Panjang. Kemudian turun di Halte Bus Asia Afrika, dan hanya perlu berjalan kaki sedikit menuju Alun Alun Bandung.

Apabila Anda dari arah Terminal Leuwi Panjang, maka bisa memakai angkutan yang sama yakni Cicaheum Leuwi Panjang lalu turun di Halte Bus Alun-Alun Bandung. Kemudian jalan kaki sedikit saja dan menuju Jalan Braga. Pengunjung juga bisa memakai angkutan umum dengan melalui rute St. Hall Gedebage kemudian turun di perempatan Jl. Braga Naripan dan berjalan kaki sebentar saja ke arah Jalan Braga dan tiba di Museum Asia Afrika. 


Harga Tiket Museum Asia Afrika

Jika Anda tertarik berkunjung ke museum satu ini maka tak bisa menghemat budget. Pasalnya tidak ada harga tiket masuk alias gratis untuk berkunjung ke tempat tersebut. Kendati demikian jika ada pengunjung yang masuk untuk kepentingan tertentu dan bersifat komersial maka akan terkena biaya tersendiri dan mendapat izin khusus.


Jam Buka Museum Asia Afrika

Untuk jam operasional Museum Asia Afrika bukan di hari Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu di jam 9 pagi dan tutup tepat jam 4 sore. Sebagai informasi, kegiatan di museum akan diistirahatkan pada siang hari sejak jam 12 siang sampai 1 siang. Sementara itu hari Senin dan hari libur nasional maka aktivitas museum ditutup. Selain itu biasanya museum juga mengalami perubahan jam operasional ketika bulan Ramadhan tiba.


Fasilitas Museum Asia Afrika

Para pengunjung yang datang ke museum tersebut tak perlu khawatir karena fasilitas di sini sudah tersedia cukup lengkap. Beberapa fasilitas yang sudah disediakan pihak pengelola sangat beragam mulai dari perpustakaan yang menyimpan bermacam dokumen mengenai Konferensi Asia Afrika. Ada juga ruang audio visual yang kerap dipakai untuk memutar film dokumenter. Ada juga pengadaan kegiatan riset untuk masyarakat terlebih para pelajar dan peneliti.


Daya Tarik Museum Asia Afrika

Sebagai salah satu wisata favorit di Bandung, ada banyak daya tarik dan kegiatan seru yang bisa Anda lakukan di Museum Asia Afrika. Beberapa daya tarik itulah yang membuat ramai wisatawan memadati tempat tersebut. Sederet daya tarik dan kegiatan seru yang dapat Anda lakukan di sini antara lain:


1. Adanya Pameran Tetap

Di sini memamerkan beberapa koleksi berupa benda serta foto dokumenter sejumlah kejadian seperti Konferensi Bogor, ada juga Konferensi Kolombo, Pertemuan Tugu dan pastinya Konferensi Asia Afrika yang berlangsung pada tahun 1955 sila. Bukan hanya itu, ada juga foto-foto yang dipajang menggambarkan peristiwa penyebab lahirnya Konferensi Asia Afrika. Ada juga foto tentang dampak Konferensi Asia Afrika untuk dunia. 

Saat berkunjung ke Museum Asia Afrika, wisatawan juga dapat melihat Gedung Merdeka dari waktu ke waktu sampai profil negara yang menjadi peserta Konferensi Asia Afrika dan berada di sarana multimedia. 


2. Bisa Mengenal Sejarah

Perpustakaan museum mempunyai koleksi berupa buku tentang sejarah, politik, sosial, dan budaya tentang negara yang ada di Asia Afrika. Bukan itu saja, ada dokumen penting terkait Konferensi Asia Afrika serta konferensi yang menjadi kelanjutannya. Kemudian adanya beberapa majalah dan surat kabar yang diperoleh dari hasil sumbangan atau pembelian. Perpustakaan tersebut bisa pengunjung manfaatkan agar bisa mencari informasi tertulis tentang Konferensi Asia Afrika.


3. Dapat Menyaksikan Film Dokumenter

Wisata Museum Asia Afrika menyediakan ruangan audio visual yang mana dipelopori oleh Abdullah Kamil. Ruangan tersebut berguna sebagai sarana untuk memutar sejumlah film dokumenter terkait keadaan dunia sampai tahun 1950 silam. Selain itu di sini menayangkan pula dokumenter tentang Konferensi Asia Afrika serta konferensi yang menjadi kelanjutanya. Ada juga film tentang kebudayaan dari negara-negara yang ada di Asia Afrika.


4. Adanya Pameran Temporer

Tak hanya ada pameran tetap, di museum ini juga tersedia kegiatan berupa pameran temporer. Biasanya kegiatan tersebut dilakukan pada saat-saat tertentu dan akan diumumkan oleh pihak museum lewat website resminya. Tujuan adanya museum temporer yakni untuk mengedukasi masyarakat yang berkaitan dengan sejarah diplomasi Indonesia sampai politik luar negeri. Pameran ini biasanya diselenggarakan di lokasi yang terletak di luar museum.


5. Virtual Tour Museum Asia Afrika

Para pengunjung Museum Asia Afrika akan menjumpai kegiatan virtual tour di situs resmi milik museum di Bandung tersebut. Nantinya pihak museum mengajak para pengunjung bereksperimen berkeliling museum yang hanya dilakukan di depan layar komputer. Dalam virtual tour tersebut, akan memperlihatkan bermacam area yang ada di dalam museum. Kegiatan serupa hampir sama saat wisatawan berkunjung lokasi museum secara langsung hanya saja berbentuk virtual.


6. Terdapat Pemandu Wisata

Di museum satu ini ada pemandu wisata yang akan dilakukan kepada pengunjung karena kunjungan resmi seperti tamu pemerintah maupun kunjungan umum. Kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan beberapa informasi tentang koleksi yang tersedia secara lengkap. Bukan itu saja, kegiatan berkunjung untuk wisatawan juga menjadi lebih terorganisir dengan sangat baik. Biasanya para wisatawan yang membutuhkan pemandu harus melakukan reservasi lebih dulu.


7. Ada Kegiatan Komunitas

Tak banyak orang yang tahu bahwa di Museum Asia Afrika ada beberapa komunitas masyarakat. Adapun komunitas tersebut dibentuk atas dukungan dari pihak museum dan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan di masyarakat tentang politik internasional, sejarah dan menambah wawasan tentang politik luar negeri di masa mendatang.

Itulah informasi tentang wisata Museum Asia Afrika yang banyak menarik perhatian wisatawan dari mana saja. Dengan berkunjung ke sini, Anda bisa merasakan liburan sambil belajar sejarah yang menyenangkan.